Wednesday, May 13, 2020

Resep: Sate Asin ala Pak Tawi

Kala itu kami masih riweuh dengan segudang aktivitas yang berkaitan dengan thesis. Sudah tidak terbayang lagi pusingnya kami memikirkan thesis. Jenuh itu yang kemudian membawa kami pergi ke Tretes untuk sekadar makan sate Pak Tawi. Berangkat dari Surabaya pukul 21.00 atau pukul 22.00 atau usai kuliah kami berakhir. Eh kok malam banget sih berangkatnya? 

Iya hal tersebut kami lakukan semata-mata untuk memenuhi keinginan otak yang mulai kelelahan dengan beban cukup berat. Kami tiba di Tretes pukul 24.00 dan ternyata Pak Tawi tutup. Entah libur atau tutup lebih awal kami tidak tahu alasannya. Setelah memikirkan alternatif lainnya, akhirnya kami pergi ke sate Raya Tretes yang tidak kalah enak dibanding sate Pak Tawi. 

Sesampainya di sate tersebut kami memesan sate, seperti biasanya aku memesan sate asin 20 tusuk dengan lontong. Beberapa memesan sate asin dan beberapa orang yang lain memesan sate manis. Supaya kalian bisa gampang membayangkan, sate asin ini penampakannya mirip dengan sate taichan kalau sate manis seperti sate pada umumnya yang dimasak menggunakan bumbu kecap.

Usai memakan sate kami memutuskan untuk langsung balik ke Surabaya karena besoknya aku harus kerja dan kami sudah lelah juga beraktivitas seharian. Biasanya setelah makan sate kami mampir menyantap jagung manis bakar, wedang ronde atau angsle yang ada di kawasan tretes. Kami tiba di Surabaya pada pukul 03.00 pagi.